Kamis, 02 Mei 2013

Diskusikan Masalah Keuangan saat Pra-Nikah




Uang, benda yang dibutuhkan semua orang, benda yang bisa membuat seseorang bahagia sekaligus menderita. Banyak pasangan enggan membicarakan masalah uang sebelum menikah dengan alasan tabu dan sensitif. Padahal, banyak rumah tangga berantakan karena management keuangan yang berantakan antara satu dan yang lain.


Sebuah survey yang dilakukan SELF.com menunjukkan bahwa lebih dari 65 persen orang menganggap kejujuran dan keterbukaan pasangan dalam hal keuangan itu penting. Karena itu, penting untuk membicarakan semua hal tentang uang sebelum Anda menikah. Tidak hanya pengeluaran pesta pernikahan, tetapi juga kehidupan selanjutnya yang lebih panjang. Anda dan dia akan hidup bersama, sehingga urusan uang tidak bisa lagi ‘semau saya’.

1. Jika Anda dan pasangan sama-sama bekerja, saling beritahukan berapa penghasilan masing-masing. Beritahu juga kebiasaan-kebiasaan seputar keuangan, apakah Anda bisa berhemat, sering ‘gila’ dan terjebak diskon atau apapun kebiasaan Anda, katakan saja. Hal ini akan membuat Anda dan pasangan saling mengingatkan.

Jika Anda bisa berhemat sedangkan pasangan sering membeli barang yang tidak perlu, diperlukan pengawasan agar uang tidak habis untuk hal tidak penting. Menyamakan cara berpikir dan pandangan soal uang diperlukan agar Anda dan pasangan tidak saling menyalahkan atau saling curiga mengenai keuangan setelah menikah.

2. Anda dan pasangan harus sama-sama tahu bagaimana kondisi keuangan saat ini, apakah masing-masing punya tanggungan atau tidak. Apakah Anda harus membiayai biaya sekolah adik? Apakah dia membantu menyicil angsuran rumah orang tuanya? Apakah dia menjadi tulang punggung keluarga? Bicarakan hal ini dengan bijak agar tidak ada rasa sakit hati jika pasangan selalu memberikan uangnya kepada keluarga. Membantu keluarga memang baik, tetapi jangan sampai hal ini menghambat atau membebani masa depan Anda dengannya.

Demikian juga jika Anda dan dia memiliki hutang, terbuka dan jujurlah dalam hal ini. Siapa tahu dia masih punya hutang cicilan kendaraan bermotor, atau hutang lain karena keadaan darurat, misalnya saja membiayai kesehatan orang tuanya. Sampai kapan hutang itu akan dibayar. Jika belum terbayar hingga menikah, apakah dia yang akan membayar penuh atau berdua. Jangan sampai masalah hutang ini menjadi beban atau media untuk saling menyalahkan setelah Anda menikah nanti.

3.Anda dan dia hidup bersama, masa depan bersama, sehingga urusan keuangan juga harus bersama. Jika Anda dan pasangan memiliki penghasilan hitung total penghasilan dan buat catatan untuk melihat kemana uang mengalir dalam satu bulan. Sehingga tidak akan ada pihak yang menyalahkan salah satu pihak terlalu boros. Anda dan pasangan pasti ingin membeli rumah sendiri atau kendaraan sendiri, sehingga buat alokasi dana, mana yang untuk melunasi kebutuhan bulanan, belanja, tabungan dan dana cadangan.



Apakah boleh saya dan suami punya tabungan sendiri? Selama Anda dan dia setuju, boleh saja. Tapi ingat, utamakan tabungan bersama. Jangan sampai Anda memberatkan tabungan pribadi sehingga tabungan bersama terbengkalai dan kacau. Gunakan tabungan pribadi hanya untuk membeli benda yang memang Anda inginkan.


4. Apakah setelah menikah akan ada asuransi keselamatan jiwa, asuransi kesehatan atau sebagainya? Tidak semua kantor memberikan tunjangan ini, sehingga Anda dan pasangan harus merencanakannya. Termasuk berapa tabungan setiap bulan. Apakah akan mengikuti investasi tertentu? Misalnya investasi emas, properti dan sebagainya. Jika saat ini Anda ikut investasi tertentu, jangan lupa mengatakannya pada pasangan.

Yang pasti, selalu jujur dan terbuka mengenai keuangan, terlebih lagi setelah menikah. Saat Anda akan memberikan uang kepada orang tua atau keluarga, pastikan suami tahu, demikian juga sebaliknya. Jangan sampai ada pikiran, “Ini kan penghasilan saya, suka-suka saya mau saya apakan,” Ingatlah, Anda dan dia sudah mengikat diri, sehingga masalah keuangan sekecil apapun, harus dibicarakan dan terbuka.

sumber  :  http://forum.viva.co.id/sosial-dan-budaya/629359-bicarakan-masalah-keuangan-saat-pra-nikah.html

Arsip Blog