Mari kita lihat makanan khas Jepang yang hanya Jepang yang punya.
Makanan khas Jepang banyak sekali namun dalam kelompok besar ada bebepa
saja. Yang pertama adalah Onigri, Onigiri adalah nama Jepang untuk
makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga
berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga
dengan nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan
wanita di istana kaisar untuk menyebut Onigiri.
Onigiri dimakan dengan tangan, tidak memakai sumpit. Di Indonesia,
Onigiri bisa dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan terkemuka
dan di restoran yang menyediakan makanan Jepang. Di negeri Tiongkok,
Onigiri dikenal dengan nama fàntuán
Sushi
Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama
lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah
dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui
campuran cuka beras, garam, dan gula.
Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis
dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan
huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan
disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi
atau ampas sake. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai
pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji
(menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).
Ochazuke
Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepang atau cara makan berupa
nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh hijau, dashi
atau air panas. Yūzuke adalah sebutan lain untuk nasi yang dituangi air
panas. Lauk diletakkan di atas nasi sebelum dituangi air teh (teh hijau
atau hōjicha), dashi atau air panas. Lauk yang digunakan misalnya
umeboshi, tsukemono, shiozake, nori, tsukudani, shiokara, wasabi, tarako
(mentaiko).
Ochazuke merupakan makanan pengisi perut misalnya di antara dua waktu
makan atau sewaktu masih lapar sebelum tidur. Di rumah makan tradisional
atau di pemandian air panas, tamu sering ditawari ochazuke untuk
menetralkan rasa pada mulut sehabis menikmati makanan mewah yang
enak-enak.
Donburi
Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam
lauk di atasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang
dihidangkan di dalam mangkuk besar yang juga disebut donburi. Kuah untuk
donburi bergantung pada jenis makanan, tapi pada umumnya berupa dashi
dicampur kecap asin dan mirin.
Mochi
Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga
lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini
sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki
atau perayaan tahun baru Jepang. Namun demikian, jenis kue ini dijual
dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun.
Dango
Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan
dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus di dalam air. Adonan dango
dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas.
Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5 butir dango yang
ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran
dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.
Dango yang rasanya manis dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan,
sedangkan dango yang tidak manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga
bisa dimakan dengan taburan bubuk kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke
dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan bersama aneka buah kaleng) atau
selai kacang merah yang diencerkan dengan air. Selain dari tepung
beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau tepung millet.
Sashimi
Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima
yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama penyedap seperti
kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut segar seperti ikan,
kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang
mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit
dan dibuang kepalanya saja.
Tsuma adalah sebutan untuk bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak
yang dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus, daun berwarna
hijau yang disebut Oba (Aojizo), atau rumput laut seperti Wakame dan
Tosakanori.
Sashimi juga berarti menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari
potongan mentah daging Kuda (Basashi), daging ayam (Torisashi), hati
ayam atau hati sapi, sampai pada potongan Konnyaku dan kembang tahu yang
disebut Yuba. Di daerah Kansai, sashimi lebih dikenal dengan sebutan
O-tsukuri.
Nabe
Nabe adalah jenis masakan Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam
panci besar. Dalam bahasa Jepang, nabe berarti panci. Panci diletakkan
di atas kompor kecil atau plat pemanas yang ada di atas meja. Sambil
dimasak menggunakan panci atau wadah dari keramik bernama donabe, dan
makanan dihidangkan di atas meja makan langsung bersama pancinya.
Masakan nabe termasuk jenis masakan steamboat yang dihidangkan untuk
beberapa orang sekaligus yang duduk mengelilingi panci berisi hidangan
utama. Makanan diambil sendiri dari panci oleh orang ingin memakannya,
dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum dimakan. Selain disebut
Naberyōri, makanan jenis ini juga disebut Nabemono. Makanan ini populer
sebagai makanan musim dingin di Jepang.
Sebelum zaman Edo, orang Jepang memiliki budaya makan "satu orang satu
nampan". Pada waktu itu, masakan nabe dihidangkan untuk satu atau dua
orang. Pada zaman Meiji, masakan nabe menjadi begitu populer, terutama
masakan nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.
sumber : http://www.unikbaca.com/2013/02/mengenal-beberapa-jenis-makanan-khas.html