Belum lama ini para ilmuwan di Uruguay mengembangkan transgenetik
pada seekor domba yang tubuhnya dapat menyala dalam gelap (glow in the
dark). Bukan didasari alasan medis, tetapi semata karena mereka anggap
ini menjadi suatu langkah inovatif di dunia ilmuwan.
Dilansir Softpedia, Senin (29/4/2013), domba ini lahir pada Oktober 2012 lalu di Animal Reproduction Institute of Uruguay, Afrika Selatan. Ketika lahir, hewan berbulu tebal ini tidak berbeda dengan bayi domba pada umumnya.
Tak lama setelah lahir, para peneliti kemudian menyuntikkan cairan protein yang diambil dari ubur-ubur. Kandungan protein tersebut di tubuh domba akan terlihat berwarna hijau apabila di bawah sinar UV.
Meskipun cukup unik dan berbeda dari domba lainnya, tetapi para peneliti ingin meyakinkan publik bahwa domba tersebut tetap dalam kondisi kesehatan yang baik dan berperilaku normal. Protein yang disuntikkan pada domba tersebut dinamakan Green Flourescent Protein (GFP).
Wikipedia menjelaskan, GFP adalah protein yang terdiri dari 238 residu asam amino (26,9kDa) yang menghasilkan fluoresensi hijau terang bila terkena cahaya biru atau ultraviolet (UV). GFP pertama kali ditemukan pada ubur-ubur A. Victoria.
Sebelumnya, transgenetik GFP juga pernah disuntikkan kepada kelinci bernama Alba sehingga berwarna hijau neon. Kelinci tersebut dikembangkan oleh Eduardo ISL di French laboratory, Prancis. Penggunaan GFP ini untuk tujuan seni dan mengetahui opini publik.
Dilansir Softpedia, Senin (29/4/2013), domba ini lahir pada Oktober 2012 lalu di Animal Reproduction Institute of Uruguay, Afrika Selatan. Ketika lahir, hewan berbulu tebal ini tidak berbeda dengan bayi domba pada umumnya.
Tak lama setelah lahir, para peneliti kemudian menyuntikkan cairan protein yang diambil dari ubur-ubur. Kandungan protein tersebut di tubuh domba akan terlihat berwarna hijau apabila di bawah sinar UV.
Meskipun cukup unik dan berbeda dari domba lainnya, tetapi para peneliti ingin meyakinkan publik bahwa domba tersebut tetap dalam kondisi kesehatan yang baik dan berperilaku normal. Protein yang disuntikkan pada domba tersebut dinamakan Green Flourescent Protein (GFP).
Wikipedia menjelaskan, GFP adalah protein yang terdiri dari 238 residu asam amino (26,9kDa) yang menghasilkan fluoresensi hijau terang bila terkena cahaya biru atau ultraviolet (UV). GFP pertama kali ditemukan pada ubur-ubur A. Victoria.
Sebelumnya, transgenetik GFP juga pernah disuntikkan kepada kelinci bernama Alba sehingga berwarna hijau neon. Kelinci tersebut dikembangkan oleh Eduardo ISL di French laboratory, Prancis. Penggunaan GFP ini untuk tujuan seni dan mengetahui opini publik.
sumber : http://klik77.blogspot.com/2013/05/pertama-di-dunia-domba-ini-bisa-menyala.html#ixzz2SDSAZpPT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar