Menurut Ayah Oong, saat diwawancara tvOne, sebelum meninggal Uje sering menghubunginya berulang-ulang. Tetapi, ia baru datang tiga hari sebelum kecelakaan terjadi.
"Selama tiga hari itu, kami bercengkerama bertiga; saya, Pipik, dan Uje. Seperti ingin memuaskan ia melihat dirinya, dan juga memberikan kepuasan saya melihat beliau ," kata Ayah Oong.
Dalam kesempatan itu, ia pun meminta Uje dan Pipik untuk saling bermaaf-maafan. Uje dan Pipik pun mengikuti perintahnya.
"Kemudian setelah saling bermaaf-maafan, tiba-tiba ia bilang 'Ayah, Jeffry pamit. Bagaimana kalau Pipik saya bebaskan'," ungkapnya menirukan perkataan Uje saat itu.
Ditambahkan Ayah Oong, hal itu diungkapkan Uje pada Kamis siang, sebelum kecelakaan tunggal sepeda motor terjadi.
"Ia juga berbicara sudah jatuh tempo ayah, sudah jatuh tempo. Setiap kali ia berbicara selalu jatuh tempo," ujarnya.
Uje mengalami kecelakaan motor pada Jumat, 26 April dini hari di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Motor Uje menabrak pohon palem dan membuatnya terlempar sekitar 3 meter. Uje sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak terselamatkan.
Uje dimakamkan satu liang dengan almarhum ayahnya, H Ismail, di TPU Karet Tengsin pada Jumat, 26 April siang. (ren)